"Bagaimana Apical memberdayakan seseorang melalui penggunaan dari keberlanjutan minyak nabati?"

Haii sobat Apical

Hari ini kita akan membahas topik yang sangat begitu menarik untuk diperbincangkan. Yaitu "Bagaimana Apical memberdayakan  seseorang melalui penggunaan dari keberlanjutan minyak nabati?"

Sebelum membahas lebih jauh, apakah teman-teman sudah pada tau apa itu minyak nabati? Minyak nabati merupakan minyak yang kita peroleh dari Tumbuhan. Bisa berupa dari buah, bunga, akar, maupun daunnya. Minyak nabati yang dapat kita jumpai contohnya yaitu minyak Zaitun (Olive oil), minyak Kelapa (Coconut Oil), minyak Sayur (Vegetable oil), minyak kanola (Canola Oil), minyak Alpukat (Avocado Oil), minyak Bunga Matahari (Sun Flower Oil), minyak Kenari, minyak Kacang (Peanut oil), Minyak Buah sawit, dan banyak minyak nabatin lainnya. Karna topik kita tentang "Bagaimana Apical memberdayakan  seseorang melalui penggunaan dari keberlanjutan minyak nabati?", maka minyak nabati yang akan kita bahas adalah minyak Sawit. 

Saat ini, indonesia menjadi produsen no.1 Sawit di dunia. Dimana tercatat Indonesia menghasilkan 46.8 juta ton sawit per tahun. Bagaimana tidak, dengan iklim serta kontur tanah pada Indonesia ini menjadikan sawit tumbuh sangat subur serta mampu menghasilkan buah yang baik. Ini merupakan salah satu alasan terbentuk nya Apical sebagai perusahaan yang bergerak dalam pengolahan Minyak Nabati, karna melihat peluang yang begitu besar dalam pengolahan minyak nabati dan lanjutannya.

Saat ini, pengelolahan sawit juga sudah sangat beragam. Mulai dari dikelola untuk bahan konsumsi (minyak goreng, margarin, dan lain-lain),  kosmetik dan self care (bahan face wash, sabun, lipstick, dan lain-lain), serta sebagai bahan bakar minyak atau energi terbarukan (bio solar, bottom destilate, dan lain-lain) serta banyak lagi fungsi dari Minyak nabati kelapa sawit. Pengelolaan diatas merupakan contoh daripada keberlanjutan penggunaan minyak nabati. Dimana tidak hanya diolah sebagai makanan saja, namun sudah dijadikan berbagai produk yang banyak manfaatnya. 

Pada dasarnya, Apical mengelolah minyak kelapa sawit sudah berdasarkan berbagai lisensi dan juga standarisasi yang diakui. Diantaranya yaitu ISCC (International Sustainability and Carbon Certification), RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil), dan GMP (Good Manufacturing Practices). Serta Apical juga dalam pengurusan Sustainability Assurance System (SAS) internal secara komprehensif. Sertifikasi ini menjadikan Apical memiliki dasar yang kuat dalam mengelola keberlanjutan minyak kelapa sawit. Dan juga Apical memiliki rasa integritas dan tanggung jawab dalam menjaga dan mengembangkan produk-produk yang akan dipasarkan.

Apical yang merupakan perusahaan yang bergerak dalam pengolahan Minyak Nabati,  memiliki beberapa kilang pengolahan kelapa sawit dan turunan nya yang tersebar diberbagai daerah bahkan mancanegara. Yaitu di Padang (PT. Padang Raya Cakrawala); Dumai, Riau (PT. Sari Dumai Sejati, PT. Sari Dumai Oleo, dan PT. Apical Kao Chemical); Balikpapan, Kalimantan Timur (PT. Kutai Refinery Nusantara) serta terletak di Marunda, Jakarta Utara (PT. Asianagro Agung Jaya). Apical juga mendirikan perusahaan di luar negeri yang berlokasi di Nanjing, China (Excelid Food Technologi Co Ltd) dan  Huelva, Spanyol (Bio-Oils La Rabida). Ini mencatat bahwa Apical merupakan perusahaan yang sudah sangat besar dan maju dalam pengelolahan Minyak Nabati dan turunan nya. Dari data diatas, sangat dimungkinkan bahwa Apical memberdayakan seseorang untuk menggerakkan dalam pengelolaan dan mengikut sertakan dalam berjalan nya unit bisnis Apical Ltd. 

Didalam pengelolaan keberlanjutan minyak nabati, Apical dipandu oleh filosofi bisnis 5C Tanoto yaitu melakukan apa yang baik untuk Komunitas (Community), Negara (Country), Iklim (Climate), dan Pelanggan (Customer), dan hanya dengan begitu ini akan baik bagi Perusahaan (Company). Apical juga menekankan pada tiga pilar LST – lingkungan (environment), sosial (social), dan tata kelola (governance) atau disebut pilar ESG.

Apical juga berkomitmen untuk memainkan peran sebagai warga korporat global yang bertanggung jawab dan oleh karena itu berkomitmen untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB (UN SDGs), yang diperkenalkan pada tahun 2015 sebagai kerangka kerja bersama bagi pemerintah, bisnis, dan masyarakat untuk membangun dunia yang lebih baik pada tahun 2030.

Apical memastikan semua aktivitas selaras dengan filosofi bisnis 5C, UN SDGs (United Nation Sustainability Development Goals), dan pilar ESG. Apical mengidentifikasi enam UN SDGs, yang disegmentasikan menjadi tujuan inti dan katalitik, di mana dapat mendukung, memajukan, dan membuat dampak positif.

Sasaran inti adalah yang paling selaras dengan operasi dan komitmen keberlanjutan Apical, sedangkan sasaran katalis adalah yang dilihat Apical sebagai peluang untuk mendukung komunitas tempat beroperasi. Hal diatas dilakukan Apical demi menjaga berlangsung nya pengelolaan minyak sawit, baik dari sektor hulu sampai hilir nya. 

Didalam Apical memberdayakan seseorang melalui penggunaan dari keberlanjutan minyak sawit, Apical meningkatkan komitmen keberlanjutan melalui Apical2030. Dimana Apical2030 memiliki banyak aspek penting terhadap semua kalangan yang diberdayakan Apical. Yaitu dari pemasok, masyarakat, lingkungan dan iklim, serta pemerintah. Adapun target yang ingin dicapai Apical dalam Apical2030 yaitu: 

1. Kolaborasi dengan pemasok untuk mencapai 100% rantai pasokan yang sesuai dengan kebijakan No Deforestation, No Peatland, No Exploitation (NDPE) atau Tanpa Deforestasi, Tanpa Gambut, dan Tanpa Eksploitasi pada tahun 2025

2. Mengurangi 50% intensitas emisi gas rumah kaca pada tahun 2030

3. Memperoleh 38% total penggunaan energi dari sumber energi terbarukan dan bersih

4. Mendukung masyarakat melalui 30 Desa Berkelanjutan pada tahun 2030

Apical mengambil pendekatan yang komprehensif untuk membangun rantai pasokan minyak sawit yang transparan, tertelusur, dan berkelanjutan dengan mengembangkanserta merilis Kebijakan Keberlanjutan pada tahun 2014, publikasi tahunan Laporan Keberlanjutan sejak tahun 2016 dan peluncuran Implementasi Keberlanjutan Apical ( Kerangka A-SIMPLE) pada tahun 2020, sebuah mekanisme untuk memastikan implementasi yang efektif dari Kebijakan Keberlanjutan. Ini merupakan berbagai usaha Apical demi mewujudkan Apical2030.

Dan kesimpulan yang bisa dilampirkan yaitu Apical memberdayakan  seseorang melalui penggunaan dari keberlanjutan minyak nabati dari berbagai macam persoalan. Baik dari segi berjalan nya unit bisnis (pekerja yang ada pada kilang-kilang apical, pemasok yang menyuplai ke Apical, masyarakat sekitar yang diberikan pembelajaran mengenai pengelolaan lanjutan minyak sawit, dan juga pemerintah dalam menjaga keseimbangan ekonomi serta kelestarian alam dan lingkungan sekitar tempat Apical beroperasi.

Komentar